Negeri di Atas Awan: To'Tombi, Tempat Beristirahat yang Tepat



Pernah dengar negeri di atas awan? Waktu zaman 2000-an aku sering dengar istilah yang mirip seperti itu. Kalau tidak salah ada lagu yang judulnya negeri di awan. Kemudian mama bilang bahwa negeri di atas awan itu betulan ada. Waktu itu aku masih muda dan yang ada dibayanganku sebuah negeri yang terbuat dari awan seperti yang ditampilkan pada film Doraemon.

Akhirnya saat liburan keluarga membawaku ke Toraja yang dikenal sebagai negeri di atas awan. Aku sangat penasaran kenapa Toraja dijuluki seperti itu? Apakah dia negeri tersembunyi di atas awan seperti dalam film Doraemon yang kunonton?

Kesan pertamaku saat memasuki pintu gerbang Toraja adalah budayanya yang khas. Setiap tempat memang memiliki budaya khasnya, tapi Toraja punya rasanya tersendiri. Pemandangan unik yang seketika menjadi label Toraja adalah rumah tongkonan. Mama bilang bahwa tongkonan bukan sekadar pajangan, tapi juga menunjukkan status seseorang. Tongkonan ini juga dapat diwariskan turun-temurun.

Kesan keduaku setelah beberapa kilo memasuki wilayah Toraja adalah keramahan. Orang-orang asli sana yang kutemui ramah terhadap orang lain termasuk pendatang. Mungkin karena Toraja merupakan sasaran empuk para turis. Di Toraja mayoritas non muslim, tapi penduduknya pandai toleransi terhadap agama lain. Mereka menginformasikan yang mana bisa dimakan dan tidak bisa. Mereka juga menyediakan tempat ibadah dan ingat arah kiblat di hotel-hotel kecil. Katanya banyak pengunjung muslim yang datang dan bertanya tentang arah kiblat, maka dari itu mereka mengingatnya.

Kesan ketiga yang sangat berkesan adalah ketinggiannya. Akhirnya aku paham mengapa Toraja disebut negeri di atas awan. Objek-objek wisatanya berada di ketinggan ratusan meter hingga menyentuh awan. Salah satu objek wisatanya adalah To' Tombi Puncak Lolai, Desa Benteng Mamullu, Kecamatan Kapalapitu, Toraja Utara. To'Tombi ini sebenarnya bukan puncak utama wisata. Puncak utamanya berada di Desa Lolai yang tingginya hingga menyentuh awan-awan. Untuk menuju ke Lolai dibutuhkan perjalanan panjang yang meliuk-liuk. Ditambah lagi jalanan baru di aspal dan aspalnya mempersempit jalanan, agak menyeramkan jika harus naik ke puncak dengan sopir yang belum begitu berpengalaman di medan curam.
To'Tombi ini semacam tempat beristirahat saat hendak mencapai puncak Lolai. Tapi To'Tombi bukan hanya sekadar tempat mengisi tenaga lalu pergi. Sebenarnya pemandangan di To'Tombi sudah cukup membuat takjub bagiku. Kesan pertama yang kudapat adalah keasrian. Di To'Tombi tidak ada desa atau rumah padat setempat hanya pohon-pohon pinus, tumbuhan, teras kayu, gazebo, kantin, cafe, dan villa.






Semua bangunan-bangunannya terbuat dari kayu, menambah kemurnian tempat tersebut. Gazebo di tempat tersebut juga merupakan tempat penginapan. Di keliling gazebo terdapat tirai atau horden untuk membuat gazebo tertutup saat malam (jika ada yang menyewa). Aku bisa membayangkan betapa menyenangkannya menghabiskan malam di sana dengan secangkir minuman hangat di saat suasana dingin. Dan tidak perlu khawatir juga. Di To'Tombi terdapat listrik, jadi walaupun asri tetap masih ada penerangan saat malam. Tapi mungkin penerangan yang diinginkan untuk dilihat saat malam hanyalah penerangan Toraja. Di To'Tombi pemandangan seluruh kota Toraja terlihat dengan jelas. Kita juga bisa duduk di teras kayu tunggal yang tersedia sembari menikmati pemandangan. Selain menyicip pemandangan, kita juga dapat bermain paralayang. To'Tombi juga menyediakan fasilitas seperti itu.

To'Tombi ini tempat yang tepat sekali bagi orang-orang yang jenuh dengan kepadatan kota dan stres. Walaupun To'Tombi sangat indah, tapi tempat ini tidak sesak pengunjung. Pengunjung hanya banyak datang di hari-hari tertentu seperti hari perayaan atau malam minggu. Sebagian besar orang bertujuan utama ke Lolai, jadi orang-orang yang berdatangan hanya singgah sebentar lalu lanjut naik ke Lolai.

Yang butuh istirahat bukan hanya tubuh tapi juga jiwa. To'Tombi dapat kusebut sebagai kasur yang empuk dan cocok bagi tubuh yang lelah. To'Tombi juga cocok sebagai tempat penulis menemukan inspirasinya. Sebenarnya masih ada tempat di Toraja yang lebih mengagumkan dari To'Tombi seperti Lolai dan Burake, tapi tempat beristirahat yang paling tepat menurutku adalah To'Tombi. Jika kamu punya waktu di sela-sela kepadatan dan kepenatan keseharianmu, ada baiknya kalau kamu beristirahat, tapi bukan di tempat tidur melainkan di tempat-tempat yang indah dan menenangkan, salah satunya adalah To'Tombi.

Komentar

Postingan Populer